Gejala Batu Empedu yang Patut Diwaspadai dan Tips Mengatasinya

Posted on

Gejala batu empedu patut Anda waspadai. Pasalnya, sumbatan pada saluran empedu ini bisa menimbulkan nyeri luar biasa di sekitar perut. Apabila tidak ditangani dengan baik, berisiko tinggi memicu gangguan kesehatan yang lebih parah.

Batu empedu sendiri merupakan padatan yang terbentuk di dalam kantung empedu. Sebenarnya, padatan ini bukanlah batu seperti bebatuan pada umumnya. Namun berupa tumpukan cairan racun yang memadat dan mengeras seperti batu.

Kondisi semacam ini tentu saja menghalangi saluran empedu masuk ke usus. Sehingga fungsi organ pencernaan menjadi tidak maksimal. Itulah yang akhirnya memicu rasa nyeri, tak jarang timbul mual hingga ingin muntah.

Gejala Batu Empedu
Pixabay.com

Gejala Batu Empedu yang Sebaiknya Anda Waspadai

Kantong empedu di dalam tubuh jika kita bandingkan sistem pencernaan yang lainnya, memang tidak mendapat aliran udara yang banyak. Faktor inilah yang membuat sejumlah cairan di dalamnya mudah mengendap dan mengeras.

Penyebab timbulnya batu empedu pun bermacam-macam, terbagi ke dalam faktor cairan pembentuknya. Seperti batu empedu akibat kolesterol yang tidak larut secara maksimal. Selain itu, batu empedu bisa terjadi karena kantongnya terlalu banyak menampung bilirubin.

Timbulnya gejala batu empedu yang penderita rasakan juga beragam. Terkadang ada pasien yang tidak merasakan gejala sama sekali. Namun tiba-tiba kondisinya sudah semakin parah hingga komplikasi. Meski begitu, berikut ini kami uraikan beberapa gejala umum yang sebaiknya Anda waspadai.

1. Warna Urine dan Tinja yang Mengalami Perubahan

Batu empedu yang membesar hingga menyumbat saluran kantungnya, akan memicu perubahan warna urin dan tinja. Terutama ketika faktor timbulnya batu di saluran empedu ini dipengaruhi bilirubin yang berlebih. Normalnya, warna urine yang sehat adalah putih hingga kuning jernih.

Namun jika ada gangguan pada empedu bisa membuat warnanya lebih gelap dan pekat. Sementara itu, warna tinja normal sedikit kuning atau kehijauan tergantung olahan yang Anda konsumsi. Apabila saluran empedu terganggu, warna tinjanya lebih gelap menyerupai tanah liat.

2. Nyeri Perut

Gejala batu empedu berikutnya yaitu timbul rasa nyeri di bagian perut. Terutama di perut bagian kanan atas atau dalam dunia medis populer dengan istilah kolik bilier. Umumnya, lonjakan nyeri paling parah terasa ketika malam hari.

Nyerinya bisa berlangsung beberapa menit setelah itu hilang. Jika tumpukan batu empedu semakin besar, nyeri ini akan datang lebih sering dengan durasi lama. Selain bagian kanan atas, beberapa penderita juga bisa merasakan nyeri di perut sebelah kiri.

3. Nyeri di Ulu Hati

Tersumbatnya kantong empedu bisa merembet ke bagian ulu hati dan menimbulkan rasa nyeri yang hebat. Gejalanya cenderung mirip dengan gangguan pencernaan seperti mulas, refluks asam, dan kram perut.

Pada bagian ulu hati terasa seperti ada yang meremas. Apabila sudah semakin parah maka bisa timbul rasa panas seperti terbakar hingga ke bagian dada. Umumnya, gejala batu empedu ini banyak dialami oleh penderita wanita.

4. Perut Kembung dan Gatal di Sekujur Tubuh

Ketika saluran empedu terganggu, perut menjadi lebih sering kembung. Beberapa penderita terus mengeluh mual dan muntah, bahkan tak jarang mereka mengalami diare kronis.

Jika kondisi radang semakin kronis bisa mengakibatkan terbentuknya jaringan parut di kantong empedu. Hal ini juga akan memicu rasa gatal di sekujur tubuh atau istilah medisnya yakni pruritus.

5. Demam

Gejala batu empedu yang terakhir yaitu timbul demam. Penyebab demam sendiri adalah kantong empedu yang sudah terinfeksi. Akibatnya sistem imun tubuh tidak mampu mengatasi hal tersebut dengan sebagaimana mestinya. Demam juga bisa terjadi karena kantung empedu pecah serta radang pada pankreas.

Tips Alami Mengatasi Gejala Penyakit Batu Empedu

Pola makan sehat adalah kunci untuk mengatasi gejala batu empedu. Hindari makanan yang tinggi lemak jenuh, gula, dan kolesterol. Fokuskan pada makanan tinggi serat seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein nabati.

Selain itu, terdapat sejumlah asupan yang dapat meminimalisir dampak parah dari batu empedu. Sebut saja air perasan lemon atau jeruk nipis, minyak zaitun, jus buah bit, hingga bawang putih yang memiliki sifat antiinflamasi dan antispasmodik alami.

Jangan lupa rutin olahraga untuk menjaga berat badan ideal dan mengurangi risiko pembentukan batu empedu. Aktivitas fisik seperti berlari, jalan kaki, dan berenang akan membantu meningkatkan aliran empedu serta memperbaiki fungsi sistem pencernaan secara keseluruhan.

Itulah beberapa gejala batu empedu yang sebaiknya Anda waspadai sejak dini. Apabila menggunakan tips alami tidak memberikan efek yang baik, segera hubungi dokter untuk menentukan penanganan tepat supaya tidak terjadi komplikasi.